Kaidah Isim Marfu - Penjelasan dan Contoh Isim Marfu - Faa'il

Catatan pelajaran Penjelasan isim marfu dan Contoh isim marfu dapat sobat lihat pada halaman ini. Namun sebelum memulai pelajaran yang baru, alangkah baiknya kita ulangi pelajaran sebelumnya tentang tanda-tanda isim marfu.

Pelajaran yang sangat terkait dengan macam-macam isim marfu dan kapan isim itu marfu (rafa') adalah isim yang mu'rab.

Ringkasan pelajaran tentang isim yang mu'rab yang lalu adalah:

1. Ada sembilan isim, yaitu isim mufrad, mutsanna, jama' mudzakkar salim, jama' mu-annats salim, jama' taksiir, asma-ul khamsah, al-maqshur, al-manquush, isim laa yansharif (isim yang tidak bertanwin pada akhir kalimat).

2. Masing-masing jenis isim di atas mempunyai tanda-tanda marfu tersendiri (lihat tabel pada tulisan yang lalu), yaitu:
a. Mufrad tanda marfunya adalah dhammah (u).
b. Mutsanna tanda marfunya adalah huruf alif (aani).
c. Jamak mudzakkar salim marfunya dengan huruf waw (uuna).
d. Jamak mu-annats salim ciri marfunya adalah dengan dhammah (u).
e. Jamak taksir marfunya adalah sama dengan tanda marfunya isim mufrad yaitu dhammah (u).
f. Asma-ul khamsah tanda marfunya dengan huruf waw (uu).
g. Al-maqshur tanda marfunya dengan dhammah muqaddarah.
h. Al-manquush ciri marfunya sama dengan al-maqshur yaitu dhammah muqaddarah.
i. Isim ghairu munsharif tanda marfunya adalah dhammah (u).

Sekarang kita membahas mengenai macam-macam isim marfu.

Penjelasan dan tanda isim marfu

Macam-macam isim marfu

Macam-macam isim marfu yang ditulis pada halaman ini adalah bersumber dari buku yang ditulis oleh Aceng Zakaria berjudul Ilmu nahwu praktis (versi bahasa arabnya Al-muyassar fii 'ilmi an-nahwi).

Setelah membaca pelajaran ini, sobat akan mengetahui kapan isim itu dibaca marfu dan tanda-tanda isim marfu. 

Mari kita mulai.

1. Al-Faa'il (الفاعل)

Faa'il berarti adalah pihak yang mengerjakan sebuah perbuatan. Sebuah perbuatan dinamakan fi'il (verb atau kata kerja), sedangkan faa'il adalah pelaku perbuatan atau subjeknya. Setiap faa'il dibaca rafa' (marfu').

Kaidah dari faa'il

a. Biasanya faa'il terletak setelah fi'il ma'lum (fiil ma'lum adalah kata kerja aktif yaitu kata kerja yang diketahui pelakunya).

b. Setiap faa'il adalah marfu, jadi harus dibaca rafa'.

c. Di dalam jumlah fi'liyyah (kalimat yang dimulai oleh kata kerja), faa'il (subjek/pelaku) didahului oleh fi'il (kata kerja/perbuatan).

Contoh:
سَأَلَ الأُسْتَاذُ بِالأَمْسِ  (baca: sa-alal ustaadzu bil amsi)
Artinya Ustadz itu telah bertanya kemarin. 

Penjelasan:
- Kalimat di atas adalah jumlah fi'liyyah karena kalimat yang didahului oleh kata kerja.
- Fi'ilnya adalah sa-ala (سأل).
- Faa'il (subjek/pelaku) adalah al-ustaadzu (الأستاذ).
- Letak faa'il dalam kalimat ini adalah setelah fi'il.
- Ustaadzun adalah isim mufrad (bentuk tunggal), jadi tanda marfunya dengan dhammah sehingga dibaca al-ustaadzu (bukan al-ustaadza ataupun bukan al-ustaadzi).

d. Jika faa'ilnya mudzakkar, maka fi'il harus mudzakkar. Adapun jika faa'ilnya mu-annats, maka fi'ilnya harus muannats pula.

Contoh:
صَلَّى الوَلَدُ (baca: shalla alwaladu)
Artinya Anak laki-laki itu telah shalat.

قَالَتِ المُدَرِّسَةٌ  (baca: qaalatil mudarrisatu).
Artinya Guru perempuan itu telah berkata.

Penjelasan:
- Kalimat pertama faailnya adalah al-waladu (anak laki-laki), sehingga fi'ilnya adalah fi'il untuk mudzakkar yaitu shalla (bukan shallat).
- Kalimat kedua faa'ilnya adalah al-mudarrisatu (guru perempuan), sehingga fi'ilnya bertanda mu-annats yaitu qaalat (bukannya qaala).

e. Jika faa'ilnya jama' atau mutsanna, maka fi'il tetap dalam keadaan mufrad.

Contoh:
ذَهَبَ الطَالِبَانِ إِلَى الفَصْلِ (baca: dzahabat thaalibaani ilal fashli)
Artinya: Dua murid itu telah pergi ke kelas.

ذَهَبَ المُسْلِمُوْنَ إِلَى المَسْجِدِ  (baca: dzahabal muslimuuna ilal masjidi)
Artinya: Kaum muslimin telah pergi ke masjid.

Penjelasan:
- Pada kalimat pertama faa'ilnya adalah dua orang murid, dalam bahasa arab ini termasuk isim mutsanna. Akan tetapi fi'ilnya tetap mufrad yaitu dzahaba.
- Isim thaalibaani adalah mutsanna. Tanda mufrad bagi mutsanna adalah huruf alif yaitu aani (thaalibaani). Sedangkan manshub untuk mutsanna pada isim ini adalah huruf yaa yaitu aini (thaalibaini/ طَالِبَيْنِ), dan untuk majrur sama dengan manshub yaitu thaalibaini. Jadi pada kalimat ini kita memakai thaalibaani. 
- Pada kalimat kedua pelakunya adalah jamak yaitu kaum muslim, namun fi'ilnya tetap mufrad yaitu dzahaba (bukan dzahabuu / ذَهَبُوْا ).
- Muslimuuna adalah contoh isim jamak mudzakkar salim. Pada kalimat ini, ia sebagai faa'il (pelaku atau subjek). Oleh karena itu ia dibaca rafa' (marfu'). Tanda marfu dari jamak mudzakkar salim adalah dengan huruf waw (muslimuuna, bukan muslimiina akan tetapi kita pakai muslimuuna). 


Itulah salah satu kaidah dari isim-isim yang marfu'. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, ada beberapa macam lagi isim yang harus dibaca rafa' yaitu naa-ib faa'il, mubtada' dan khabar, isim kaana dan saudaranya, khabar inna dan saudaranya, dan terakhir adalah isim-isim yang mengikuti/attawaabi'u lil marfuu' (marfu' dengan sebab mengikuti isim yang marfu seperti na'tun dan man'ut).

Penjelasan isim yang marfu lainnya tersebut akan dibahas pada tulisan selanjutnya. 


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kaidah Isim Marfu - Penjelasan dan Contoh Isim Marfu - Faa'il